Minggu, 15 Mei 2011

pengurutan

1. Metode penyisipan langsung (Straight Insertion Sort)
Proses pengurutan dengan metode penyisipan langsung dapat dijelaskan sebagai berikut :
Data dicek satu per satu mulai dari yang kedua sampai dengan yang terakhir. Apabila ditemukan data yang lebih kecil daripada data sebelumnya, maka data tersebut disisipkan pada posisi yang sesuai. Akan lebih mudah apabila membayangkan pengurutan kartu. Pertama-tama anda meletakkan kartu-kartu tersebut di atas meja, kemudian melihatnya dari kiri ke kanan. Apabila kartu di sebelah kanan lebih kecil daripada kartu di sebelah kiri, maka ambil kartu tersebut dan sisipkan di tempat yang sesuai.
Algoritma penyisipan langsung dapat dituliskan sebagai berikut :
1. i = 1
2. selama (i < N) kerjakan baris 3 sampai dengan 9 3. x = Data[i] 4. j = i – 1 5. selama (x < Data[j]) kerjakan baris 6 dan 7 6. Data[j + 1] = Data[j] 7. j = j – 1 8. Data[j+1] = x 9. i = i + 1 Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode penyisipan langsung: void StraighInsertSort() { int i, j, x; for(i=1; i< Data[j]) { Data[j+1] = Data[j]; j--; } Data[j+1] = x; } } 2. Metode Penyisipan Biner (Binary Insertion Sort) Metode ini merupakan pengembangan dari metode penyisipan langsung. Dengan cara penyisipan langsung, perbandingan selalu dimulai dari elemen pertama (data ke-0), sehingga untuk menyisipkan elemen ke i kita harus melakukan perbandingan sebanyak i- 1 kali. Ide dari metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada saat menggeser data ke-i, data ke 0 s/d i-1 sebenarnya sudah dalam keadaan terurut. Algoritma penyisipan biner dapat dituliskan sebagai berikut : 1. i = 1 2. selama (i < N) kerjakan baris 3 sampai dengan 14 3. x = Data[i] 4. l = 0 5. r = i – 1 6. selama (l<=r) kerjakan baris 7 dan 8 7. m = (l + r) / 2 8. jika (x < Data[m]) maka r = m – 1, jika tidak l = m + 1 9. j = i – 1 10. selama ( j >=l) kerjakan baris 11 dan 12
11. Data[j+1] = Data[j]
12. j = j – 1
13. Data[l] = x
14. I = i + 1

Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode penyisipan biner:

void BinaryInsertSort()
{
int i, j, l, r, m, x;
for (i=1; i<= r){ m = (l + r) / 2; if(x < Data[m]) r = m - 1; else l = m + 1; } for(j=i-1; j>=l; j--)
Data[j+1] = Data[j];
Data[l]=x;
}
}

3. Metode Seleksi (Selection Sort)
Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari data yang terkecil kemudian menukarkannya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering dinamakan pivot. Proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut :

Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibanding data yang lain. Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai dari data kedua sampai terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua dan demikian seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.

Algoritma seleksi dapat dituliskan sebagai berikut :

1. i = 0
2. selama (i < N-1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9 3. k = i 4. j = i + 1 5. Selama (j < N) kerjakan baris 6 dan 7 6. Jika (Data[k] > Data[j]) maka k = j
7. j = j + 1
8. Tukar Data[i] dengan Data[k]
9. i = i + 1

Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode seleksi:

void SelectionSort()
{
int i, j, k;
for(i=0; i Data[j])
k = j;
Tukar(&Data[i], &Data[k]);
}
}

4. Metode Shell (Shell Sort)
Metode ini disebut juga dengan metode pertambahan menurun (diminishing increment). Metode ini dikembangkan oleh Donald L. Shell pada tahun 1959, sehingga sering disebut dengan Metode Shell Sort. Metode ini mengurutkan data dengan cara membandingkan suatu data dengan data lain yang memiliki jarak tertentu, kemudian dilakukan penukaran bila diperlukan. Proses pengurutan dengan metode Shell dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama-tama adalah menentukan jarak mula-mula dari data yang akan dibandingkan, yaitu N / 2. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 2. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 2 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 2. Demikian seterusnya sampai seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j selalu lebih kecil daripada data ke-(j + N / 2).

Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 2) / 2 atau N / 4. Data pertama dibandingkan dengan data dengan jarak N / 4. Apabila data pertama lebih besar dari data ke N / 4 tersebut maka kedua data tersebut ditukar. Kemudian data kedua dibandingkan dengan jarak yang sama yaitu N / 4. Demikianlah seterusnya hingga seluruh data dibandingkan sehingga semua data ke-j lebih kecil daripada data ke-(j + N / 4).

Pada proses berikutnya, digunakan jarak (N / 4) / 2 atau N / 8. Demikian seterusnya sampai jarak yang digunakan adalah 1.

Algoritma metode Shell dapat dituliskan sebagai berikut :

1. Jarak = N
2. Selama (Jarak > 1) kerjakan baris 3 sampai dengan 9
3. Jarak = Jarak / 2. Sudah = false
4. Kerjakan baris 4 sampai dengan 8 selama Sudah = false
5. Sudah = true
6. j = 0
7. Selama (j < N – Jarak) kerjakan baris 8 dan 9 8. Jika (Data[j] > Data[j + Jarak] maka tukar Data[j],
Data[j + Jarak].
Sudah = true
9. j = j + 1

Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode Shell:

void ShellSort(int N)
{
int Jarak, i, j;
bool Sudah;
Jarak = N;
while(Lompat > 1)
{
Jarak = Jarak / 2;
Sudah = false;
while(!Sudah)
{
Sudah = true;
for(j=0; j Data[i])
{
Tukar(&Data[j], &Data[i]);
Sudah = false;
} } } } }


reference : http://www.seputarprogrammer.co.cc/2011/03/struktur-data-sorting-method.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar